Imigrasi Batam dan KSP Paparkan Cara Pencegahan TPPO Kamis, 10/07/2025 | 17:43
Berkabarnews.com, Batam - Hari kedua di Batam, rombongan Kantor Staf Presiden (KSP) diajak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam paparkan tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Fasum Perumahan Citra Batam.
Sosialisasi dan penyuluhan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya TPPO serta cara untuk mencegahnya, agar tidak terus memakan korban.
Sosialisasi dipandu oleh Kepala Seksi Penindakan dan Intelijen Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Fadel Muhammad.
Masyarakat yang menghadiri kegiatan ini diberikan informasi tentang bahaya perdagangan orang, modus operandi, dan dampak terhadap korban.
Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang cara mencegah perdagangan orang dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya TPPO.
Sementara itu, Kristina Yusuf, perwakilan dari P2MI menekankan untuk tidak mudah percaya pada tawaran pekerjaan atau peluang yang tidak jelas keluar negeri.
Jika kita mampu untuk menanamkan rasa tidak percaya, katanya, adalah langkah awal pencegahan guna mencegah jadi korban perdagangan orang.
"Saran saya jangan mudah percaya dengan pekerjaan yang belum jelas ke luar negeri," pungkasnya.**
Bersama Pelajar Selain itu KSP dan Imigrasi Batam juga memaparkan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan TPPO di Aula Kantor Camat Sagulung.
Pelajar dari SMAN 5 Sagulung antusias dalam mendengarkan pemaparan mengenai tindak pidana peredaran gelap narkoba dan juga menolak untuk jadi korban TPPO.
Rombongan KSP di sambut oleh siswa siswi SMA 5 Sagulung. Pelajar yang mengikuti kegiatan ini mengenakan seragam Pramuka dan dengan semangat mengiringi rombongan dengan salam pramuka sembari bersalaman.
Camat Sagulung, Muhammad Hafiz menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kedatangan seluruh KSP yang hadir.
Camat mengatakan pelajar untuk memperhatikan penjelasan dari KSP dan Imigrasi yang memaparkan mengenai bahaya narkoba dan TPPO.
Perwakilan KSP, Dedi Sambowo menyampaikan sangat tepat bahwa Pramuka menjadi garda terdepan untuk membantu pencegahan bahaya narkoba.
Dijelaskannya, Pramuka adalah organisasi terstruktur. Jadi, sudah sangat tepat apabila Imigrasi bekerja sama dengan adik-adik Pramuka dalam pencegahan peredaran gelap narkoba dan TPPO.
Dedi Wibowo mengambil contoh tentang penangkapan narkoba sebanyak 4 ton. Jika barang haram ini lolos dan beredar, katanya, maka tidak dapat dibayangkan bagaimana peredaranya.
Disebutkannya, generasi muda harus memiliki wawasan yang tidak kenal narkoba, judi dan tindak kriminal lainnya. Maka dari itu, katanya, sudah sangat tepatlah penyuluhan ini di kalangan adik-adik Pramuka.
Lebih jauh dikatakannya, program desa binaan yang dijalankan Imigrasi Batam ini sudah sangat tepat. Namun begitu, katanya, kegiatan ini harus terus dipantau dan jangan dibiarkan.
"Jika hal ini di kelola dengan baik maka insya Allah akan mendapat hasil terbaik kedepannya," kata Dedi.
Diakhir kegiatan, KSP memberikan hadiah atau cindera mata ke perwakilan siswa siswi Pramuka sebagai penutup kegiatan.**/ril